Minggu, 02 Januari 2022

Selamat Datang Di Dpmptsp Kutai Kartanegara

Meski pandemi sekalipun, pesanan biji kopi dari desa ini tidak turun dan harganya juga bagus. Melalui metode pendekatan ini, banyak mitos yang kemudian muncul dan sangat dipegang teguh oleh masyarakat. Mitos-mitos tersebut merupakan cerita, legenda, hingga hikayat yang menjaga hutan dari perambahan dan pengrusakan.

Agustus 8, 2018Dua orang pengedar barang haram jenis shabu diciduk Satuan Reskrim Polsek Loa Janan Polres Kukar. Lima orang terluka dan tiga orang tewas dari pihak armada Murray, dan Murray sendiri termasuk diantara yang tewas tersebut. Jika pria Aji menikah dengan wanita dari kalangan bangsawan Kutai sendiri atau dari kalangan rakyat biasa maupun suku lain, maka putra-putrinya berhak menyandang gelar Aji. Namun jika wanita Aji menikah dengan pria yang bukan keturunan bangsawan Kutai, maka putra-putrinya tidak dapat memperoleh gelar Aji, kecuali jika wanita Aji tersebut menikah dengan bangsawan keturunan Arab .

Hal ini dibuktikan dengan kesediaan masyarakat Kutai yangmenerima dan mengadaptasi budaya luar ke dalam kehidupan masyarakat. Jika pengembangan kawasan ini sukses dan berhasil menjadi produsen kopi, Kabupaten Kutai Kartanegara sedang berusaha agar kopi produksi mereka dikenal lebih luas. Upaya membangun branding sedang dilakukan misalnya dengan membuat kemasan dan tidak dijual secara grosir.

Ratusan warga tumpah ruah untuk membeli jajak alias jajanan khas Kutai … Menurut rencana, Erau bertajuk Pelas Benua Etam ini akan dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 8 Juli … Kemeriahan jelang dimulainya perhelatan Erau 2012 semakin terasa di kota Tenggarong.

Kini, seiring dengan kebutuhan kopi yang terus meningkat, warga kemudian kembali menekuni kebun kopinya. Anton berharap, warga setempat selalu menjaga kelestarian hutan desa dan tidak menyakiti salahsatu hewan yang dilindungi ini. Pesta adat Erau tahun ini kembali dimeriahkan dengan kegiatan Beseprah, bahasa Kutai untuk makan rame-rame sambil duduk bersila di atas tikar. Pesta adat Erau kembali dimeriahkan dengan acara makan-makan bersama sambil duduk di lantai berhadap-hadapan yang dalam bahasa Kutai disebut Beseprah. Pesta adat Erau dan International Folk Art Festival tahun ini kembali disemarakkan dengan pelaksanaan acara makan Beseprah yang digelar di Tenggarong, Rabu (25/07) pagi.

Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian. Pengembangan ini tentu akan menjadi kabar baik bagi warga yang menekuni kebun sebagai pendapatan utama. Apalagi dalam visi Kukar Idaman, perkebunan rakyat menjadi prioritas dalam pengembangan sebuah kawasan. Pengembangan kebun kopi di Kabupaten Kutai Kartanegara juga diarahkan untuk membangun kawasan agrowisata. Ratusan ton jahe dihasilkan dari desa ini setiap bulannya.

“Alhamdulillah luwak ada tapi tidak signifikan jumlahnya. Nanti ada kemungkinan luwak itu bisa jadi bagian dari budidaya karena mudah menangkapnya dan kita tangkarkan untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas,” kata Kholil. “Pemkab Kutai Kartanegara juga punya komitmen yang sama dengan warganya menerapkan pembangunan berbasis lestari, konservasi, dan keseimbangan alam,” papar Rendi. “Kita sudah punya rencana untuk memetakan untuk membagi kawasan hutan. Ada untuk kawasan utama, kawasan penyangga, dan kawasan aktivitas warga,” sebutnya.

Dimulainya Erau Adat Kutai ini ditandai dengan dilaksanakannya upacara adat Mendirikan Ayu di Keraton Kutai Kartanegara atau Museum … Acara makan-makan bersama sambil Beseprah dalam rangka menyemarakkan pesta adat Erau kembali digelar untuk kelima kalinya di Tenggarong, Rabu (10/06) pagi kemarin. Sang sultan juga mengangkat menantunya itu sebagai mufti kerajaan. Selama mengemban jabatan ini, Habib Tenggarong digelari Raden Syarif yang juga sebagai pengakuan bahwa dirinya adalah zurriyat Rasulullah SAW. Selama mengemban jabatan ini, Habib Tenggarong digelari Raden Syarif.

Setelah beberapa hari di perairan Tenggarong, Murray melepaskan tembakan meriam ke arah istana dan dibalas oleh pasukan kerajaan Kutai. Armada pimpinan Murray akhirnya kalah dan melarikan diri menuju laut lepas. Lima orang terluka dan tiga orang tewas kukar dari pihak armada Murray, dan Murray sendiri termasuk di antara yang tewas tersebut. Pada permulaan abad ke-18, raja Kutai mengizinkan orang-orang Bugis untuk mendirikan permukiman di wilayahnya secara terbatas di dekat muara Sungai Mahakam.

Perpindahan ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan Aji Kado dan Pemarangan dianggap telah kehilangan tuahnya. Aji Imbut dengan gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin memindahkan ibu kota Kesultanan Kutai Kertanegara ke Tepian Pandan pada tanggal 28 September 1782. Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti Rumah Raja, lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan Tenggarong dan tetap bertahan hingga kini.

Daerah Swapraja Kutai diubah menjadi Daerah Istimewa Kutai yang merupakan daerah otonom/daerah istimewa setingkat kabupaten berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953. Keris Bukit memiliki hubungan yang sangat erat dengan permaisuri Aji Putri Karang Melenu. Permaisuri Aji Putri Karang Melenu tersebut bukan hanya seorang istri dari Raja Kutai Kartanegara semata namun juga pemilik dari Keris Bukit tersebut. Di bagian gagang pedang tersebut terdapat ukiran seekor binatang harimau yang sedang bersiap-siap untuk menerkam musuhnya. Sedangkan ujung sarung pedang dihiasi oleh ukiran seekor binatang buaya.Pedang Sultan Kutai masih ada dan terjaga hingga saat ini. Pedang ini dapat ditemukan di Museum Nasinal Jakarta.

Untuk keempat kalinya, pesta adat Erau dimeriahkan dengan acara makan-makan Beseprah. Acara makan bersama sambil duduk bersila dan berhadap-hadapan ini digelar Rabu (18/06) pagi kemarin … Pesta adat Erau dan International Folk Art Festival kembali dimeriahkan dengan acara makan Beseprah yang digelar di Jalan Monumen Timur-Jalan Mulawarman, Tenggarong, Rabu … Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin memindahkan ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan pada tanggal 28 September 1782.

Rendi menyebut hal ini sebagai salah bentuk inovasi warga di daerah yang dipimpinnya. Hutan desa ini dikelola untuk menyelamatkan ekosistem sumber mata pencaharian warga setempat. Cara ini dianggap jitu untuk memastikan tidak ada hutan yang dirambah. Dua warga Kabupatan Kutai Kartanegara saat hendak memasuki kawasan hutan melalui sungai kecil yang jernih. Irwan menyebut, dengan selesainya pembangunan ruas jalan tanah datar ini dapat menuntaskan banyak masalah. Ada pemandangan menarik di tepian sungai Tenggarong setiap pagi selama berlangsungnya pesta adat Erau.

Hal ini karena masa panen di kebun membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga membuat warga tetap mencari ikan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sambil merawat dan menunggu hasil panen di kebun, mereka memanfaatkan kekayaan ikan sungai air tawar yang melimpah. Bersama KPHP Sub DAS Belayan, Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, Hutan Desa kemudian diserahkan pengelolaannya ke desa. Mereka mengatur agar hutan tetap lestari dan menjadi sumber ikan dan penghidupan warga. Puncak kemeriahan Festival Erau 2009 tadi siang diwarnai dengan dilaksanakannya upacara adat Mengulur Naga dan Belimbur.

Sultan-sultan yang dimakamkan disini di antaranya adalah Sultan Muslihuddin, Sultan Salehuddin, Sultan Sulaiman dan Sultan Parikesit. Hanya Sultan Alimuddin saja yang tidak dimakamkan di lingkungan kedaton, dia dimakamkan di tanah miliknya di daerah Gunung Gandek, Tenggarong. Kura-kura emas ini merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang sekarang berada di Museum Mulawarman. Sang pangeran memberikan berbagai macam benda unik tersebut untuk membuktikan kesungguhannya ingin menikahi sang putri dari kerajaan tersebut. Jadi proses penganggaran untuk perkembangan perkebunan berbasis kawasan bisa dibilang cepat. Program-program yang diarahkan, termasuk revitalisasi kebun kopi, merupakan arahan langsung dari Bupati Kutai Kartanegara.

Dari pernikahan ini, sosok yang akrab disapa Habib Tenggarong itu dikaruniai sembilan anak. Mereka terdiri atas enam orang laki-laki serta tiga orang perempuan . Sejak menetap di Tenggarong, reputasi dai muda ini kian dikenal. Bukan saja oleh rakyat, melainkan juga bangsawan Kutai. Salah seorang elite istana yang ingin mengenalnya lebih dekat ialah Pangeran Aji Muhammad. Silahkan pilih salah satu layanan yang kami sediakan untuk memudahkan warga etam melakukan perizinan.

Tahun 1936, Sultan A.M. Parikesit mendirikan istana baru yang megah dan kokoh yang terbuat dari bahan beton. Dalam kurun waktu satu tahun, istana tersebut selesai dibangun. Tanggal 27 Desember 1949 seiring pengakuan kedaulatan Indonesia dari Belanda, wilayah Kesultanan Kutai Kertanegara tergabung dalam Republik Indonesia Serikat, lalu menjadi Daerah Istimewa Kutai setingkat kabupaten. Dua tahun berselang, ia merebut kembali takhta yang menjadi haknya dengan bantuan para pengikut ayahnya dan orang-orang Bugis dari Kesultanan Wajo. Sebutan Kabupaten Kutai Kartanegara ini merupakan usulan dari Presiden RI Abdurrahman Wahid ketika membuka Munas I Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia di Tenggarong pada tahun 2000.

Lomba Kuliner Khas Daerah Kutai Barat Bertempat Di Luuq Melayu Taman Budaya Sendawar 29

Tekstur bobongko lembut dan kenyal dengan cita rasa manis nan gurih yang nikmat. Bobongko biasanya disajikan bersama kuah kental dari santan...